Dengan landasan itulah akhirnya aku memutuskan untuk menggeluti dunia pramuka yang ku awali dari bangku SMP. Pada kelas 8 SMP aku mulai aktif di Dewan Kerja Gugus (DKG) Pramuka SMP Negeri 1 Sekar. Hal yang aku petik dari pengalaman mengikuti DKG adalah ketika mengikuti tes masuk DKG, yaitu bagaimana kita dilatih terampil dan juga mandiri. Pada waktu itu kita dilatih terampil dan cakap dalam melakukan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Selain itu, kita juga dilatih untuk mandiri dan pada waktu itu kita dilatih mandiri untuk mampu menjahit bet pramuka di seragam kita masing - masing.
Tak berhenti disitu, pada waktu menjelang pengukuhan pengurus DKG aku bersama rekan - rekan juga dilatih tentang nilai kebersamaan. Tepatnya malam puncak perkemahan akhir semester yang juga dibarengi dengan pengukuhan pengurus DKG baru. Saat itu, tepatnya tengah malam kita semua calon pengurus DKG baru dikumpulkan dan dicek kelengkapan seragam, ternyata ada beberapa diantara teman kita yang seragamnya tidak lengkap, akhirnya teman kita yang seragamnya tidak lengkap disuruh mencarinya dan alhasil justru kita semua di marahi dan dibentak - bentak karena teman kita sedang mengalami kerepotan dan kita tidak membantunya sama sekali. Akhirnya usai dimarahi kita semua mencari atribut seragam rekan kita yang tidak lengkap itu.
Baca Juga : Bertarung Melawan Kehidupan
Dari pelajaran itulah kita diajari tentang nilai kebersamaan, maka tidak jarang kita jumpai kebersamaan yang indah dalam setiap aktifitas pramuka dimanapun.
Ketika masuk di SMK, akupun juga turut aktif kembali dalam Pramuka sebagai tindak lanjut Pramukaku di SMP. Kelas 11 SMK, akupun diamanahi sebagai sekretaris Dewan Ambalan Pramuka SMK Negeri Sekar. Di Pramuka SMK, aku diajari tentang Survival, yaiti bagaimana kita mampu bertahan hidup di alam. Lalu, pada tahun 2010 ketika aku mengikuti kemah Bhakti Wirakarya tingkat Kabupaten yang diselenggarakan di kecamatan Tambakrejo, aku bersama rekan - rekan satu kelompok perwakilan dari kecamatan Sekar mengikuti salah satu kegiatan yaitu penanaman pohon. Namun, dalam penanaman pohon itu kita diajak berjalan sejauh kurang lebih 17 km serta disuguhi makanan dari alam yaitu singkong, ketela dan ubi - ubian.
Dari situlah kita belajar bahwa walaupun kita dari kota ataupun desa, anak orang kaya ataupun orang miskin, ketika kita sudah berada dihutan maka kita harus mampu bertahan hidup, salah satunya yaitu dengan memakan makanan yang ada di hutan atau alam.
Baca juga : Ada Manis, Ada Pahit
Itulah cerita singkat dan pengalamanku tentang pramuka, dan hal itu sangat membekas bagiku. Namun aku tidak dapat melanjutkan aktifitasku di pramuka ke jenjang yang lebih tinggi. Namun aku turut berbangga dapat menikmati indahnya dunia pramuka dan mendapatkan berbagai pengalaman indah di dalamnya.
Selamat Hari Pramuka
14 Agustus 2021
0 Comments